top of page
Search

[Literasi Kompsi] Yuk, Kontrol Emosi Negatifmu dan Dapatkan Kebahagiaan!

  • Writer: HMI KOMPSI
    HMI KOMPSI
  • May 12, 2019
  • 3 min read

Oleh : Wanda Nugraha


“Emosi adalah suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecendrungan untuk bertindak.” –Daniel Goleman

Emosi merupakan perasaan yang pasti dimiliki semua orang. Setiap orang pasti pernah mengalami sedih, marah, senang, bingung, cemas, dan lain-lain, itu semua adalah bagian dari emosi. Meskipun emosi sering dikaitkan dengan sesuatu hal yang negatif, tetapi emosi sebenarnya memiliki peranan yang cukup penting dalam diri seseorang.


Mengeluarkan atau meluapkan emosi negatif sebenarnya bukanlah sesuatu yang salah, tetapi yang salah adalah ketika kita mengeluarkan emosi negatif secara berlebihan. Pengeluaran emosi negatif yang berlebihan bisa menyebakabkan kerugian, baik bagi diri kita maupun orang lain.


Jadi, sangat penting untuk mengetahui cara mengatur emosi negatif, karena dengan kemampuan mengatur emosi negatif kita akan lebih mudah untuk mendapatkaan kebahagiaan.


“Hah, dengan kemampuan mengatur emosi negatif, kita dapat mendapatkan bahagia? Bagaimana caranya?”


Penasaran kan bagaimana caranya mengatur emosi negatif agar kita bisa mendapatkan kebahagiaan? Nah, disini kita bakal bahas satu persatu beragam cara mengatur emosi negatif demi mendapatkan kebahagian. Check this out!


1. Mencoba Diam


Nah, cara yang pertama adalah dengan mencoba untuk diam. Presiden Amerika ke-3, Thomas Jefferson, pernah mengatakan “saat marah, Anda hitung angka 1—10 sesaat sebelum bicara. Namun, jika dirasa sudah terlalu marah, hitung sampai 100.”


Tetapi muncul pertanyaan “mana mungkin orang yang sedang marah malah dianjurkan untuk berhitung?”. Memang secara teori akan susah untuk dimengerti dan diterapkan, tetapi apa yang dikemukakan Jefferson sebetulnya tidak salah, saat marah kita akan mengeluarkan kata-kata yang tak pantas untuk diucapkan dan membuat kata yang akan kita ucapkan jadi tidak terkontrol.


Maka dari itu menurut Jefferson, lebih baik diam dan berhitung, daripada memperkeruh suasana dengan meluapkan emosi berlebih.


2. Menenangkan Diri


Cara yang kedua adalah dengan menenangkan diri. Cara menenangkan diri pada setiap orang bisa saja berbeda-beda, biasanya bergantung pada apa yang disukainya.


Menenangkan diri bisa dilakukan dengan berbagai hal, misalnya: minum air putih, mendengarkan musik, menonton film, bermain game dan masih banyak lagi. Tapi yang paling sering dilakukan orang pada saat ingin menenangkan diri adalah menarik nafas panjang. Menarik nafas panjang terbukti bisa mengurangi emosi marah secara perlahan. Tak percaya? Cobalah buktikan sendiri.


3. Mencoba Untuk Tersenyum


Saat kita merasa emosi sedang meningkat, maka kita bisa mencoba menahannya dengan cara menipu diri kita sendiri.


Menipu diri sendiri disini maksudnya adalah mencoba untuk tersenyum walaupun emosi kita sedang meluap-luap. Tak peduli meskipun senyum kita akan terlihat seperti tidak ikhlas tapi cobalah! Karena dengan tersenyum emosi kita akan berubah menjadi lebih positif.


4. Bercerita


Yang keempat ada bercerita, hah? Bercerita? Gak salah? Tidak salah kok teman. Emosi memang biasanya datang dari masalah yang kita punya, masalah yang terlalu menumpuk bisa mengakibatkan keadaan emosi kita terganggu atau bisa saja menjadi moody-an.


Nah, salah satu cara untuk meringankan beban kalian adalah bercerita. Pastikan kamu bercerita kepada orang-orang yang memang sudah benar-benar kamu percaya. Jangan terlalu sering curhat masalahmu pada orang yang belum terlalu kamu kenal dekat, alih-alih masalah akan hilang, justru ada kemungkinan masalahmu akan bertambah. Mengapa? Karena mungkin saja dia akan menceritakan masalahmu ke orang lain.


5. Mengalihkan Pikiran


Yang kelima ada mengalihkan pikiran. Cara yang satu ini sangat ampuh untuk digunakan dan terbilang cukup mudah. Yang perlu kamu lakukan hanyalah memalingkan pikiranmu sejenak dari apa yang membuatmu emosi. Misalnya, kamu memiliki tugas yang menumpuk dengan deadline yang hampir bersamaan pasti akan sangat membebani otak kamu kan? Cobalah sejenak untuk tidak memikirkan tugas-tugas itu, keluar dari rumah bisa menjadi opsi terbaik, berjalan-jalan di taman dan menghirup udara segar bisa sangat membantumu kembali fresh dan memperbaiki emosimu.


6. Memikirkan Dampak Negatif Dari Emosimu


Emosi yang meluap tentu saja bisa menimbulkan masalah besar jika kita tidak bisa mengontrolnya, dan jika kita sudah tidak bisa mengontrol emosi kita maka tindakan seperti pemukulan, berkata kasar, caci maki, bahkan sampai pembunuhan bisa saja terjadi.


Mengerikan bukan!? Maka dari itu untuk menghindari hal-hal buruk terjadi pada diri kita, cobalah untuk memikirkan dampak negatif yang mungkin terjadi ketika kita sedang marah. Seperti kata pepatah. Mencegah lebih baik daripada mengobati!


7. Mencoba Memaafkan


Emosi tak hanya terjadi pada saat itu atau real time saja. Emosi juga bisa berasal dari masa lalu yang sebelumnya tertutup rapat, tetapi diungkit kembali.


Masalah seperti ini memang sering muncul dan memang sesuatu hal yang susah untuk dihindari, karena saya yakin setiap orang pasti memiliki masa lalu dengan kenangan baik maupun kenangan buruk.


Jadi apa yang harus kita lakukan? Kita tak perlu menghapus semua memori kita, semua kenangan kita, tentang masa lalu yang buruk. Yang perlu kita lakukan hanyalah mencoba memahami dan memaafkan apa yang sudah terjadi pada diri kita di masa lalu. Karena bagaimanapun juga kita tak akan bisa memperbaiki masa lalu, yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya hanyalah memaafkan.


Nah, sekarang kita telah mengetahui bahwa emosi yang negatif sangat merugikan diri kita maupun orang lain, karena pada saat kita emosi kita bisa saja mengeluarkan kata-kata kasar yang bisa menyakiti hati orang lain. Maka dari itu mengetahui cara untuk bisa mengatur emosi sangat diperlukan untuk bisa menciptakan suasana damai, kebersamaan tanpa adanya permusuhan. Mulailah semua ini dari dirimu sendiri!

 
 
 

Recent Posts

See All
[Sastra Kompsi] “Jengah”

Karya : Dean Zulmi Airlangga Heyy kau Iya kau pemberi janji-janji palsu Janji yang selalu diucapkan sebelum memimpin Tapi, apakah janji...

 
 
 

Comments


bottom of page